Dari Regulasi ke Aksi Nyata: SMP Negeri 2 Tukak Sadai Gelar Workshop Kokurikuler
Transformasi pendidikan tak lagi sekadar wacana. SMP Negeri 2 Tukak Sadai memimpin langkah dengan menyelenggarakan Workshop Kokurikuler bertajuk “Dari Regulasi ke Aksi Nyata”, Kamis, 2 Oktober 2025. Kegiatan yang akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB ini menghadirkan narasumber utama Anshori, S.AP., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, serta Titin Aprina, S.Kom., M.Pd., Kepala SMP Negeri 8 Toboali.
Workshop ini menjadi ruang strategis untuk menerjemahkan Panduan Kokurikuler 2025 yang diterbitkan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Panduan tersebut menekankan bahwa kokurikuler bukan sekadar tambahan kegiatan, melainkan bagian integral dari pembelajaran yang memperkuat delapan dimensi profil lulusan: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
Kepala SMP Negeri 2 Tukak Sadai, Iswanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendorong sekolah-sekolah di Bangka Selatan agar lebih progresif dan kontekstual dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. “Kokurikuler adalah jembatan nyata antara konsep di kelas dengan praktik kehidupan. Dengan semangat kolaborasi, kita ingin mewujudkan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan bagi murid,” ujarnya.
Peserta workshop terdiri dari kepala sekolah, guru koordinator, hingga tenaga pendidik yang akan langsung merancang dan mengembangkan kegiatan kokurikuler sesuai potensi lokal. Mulai dari proyek berbasis lingkungan, gerakan kebiasaan positif, hingga integrasi nilai budaya lokal sebagai muatan belajar kontekstual.
Dengan menggandeng berbagai pihak, kegiatan ini menegaskan peran Catur Pusat Pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media—dalam membentuk ekosistem pendidikan yang lebih hidup. Workshop ini diharapkan menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan lain untuk berani melangkah, dari regulasi menuju aksi nyata.
